Kilang Pertamina Balongan saat ini tengah menghadapi pekerjaan besar yang melibatkan lebih dari 1000 orang dalam proyek perawatan dan pemeliharaan kilang.
Dengan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi ini, Direktur Operasi PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Didik Bahagia menegaskan agar seluruh pekerja yang terlibat, mulai dari pekerja kontraktor, pekerja mitra, hingga pekerja Pertamina untuk mengutamakan aspek keselamatan kerja.
Hal tersebut disampaikan Didik Bahagia pada kegiatan Grand Safety Talk yang berlangsung di lapangan HSSE Check Point Pertamina RU VI, Selasa (16/1/2024).
Dikatakan Didik, seluruh pekerja harus mematuhi aspek HSSE Golden Rules yakni Patuh, Intervensi, dan Peduli (PIP) agar seluruh pekerja dapat memulai pekerjaan dengan aman dan pulang dengan sehat dan selamat.
Diterangkan Didik Bahagia, pada proyek pemeliharaan kilang atau Pit Stop ini dilaksanakan di 3 (tiga) unit Kilang Balongan, yaitu DTU, RCC dan POC yang bertujuan untuk menjaga performa dan kehandalan kilang agar ketika sudah beroperasi normal, bisa beroperasi dengan maksimal.
“Lakukan pekerjaan ini dengan penuh tanggung jawab dan mencapai target pelaksanaan pekerjaan yang Zero Accident, On Quality, On Schedule & On Budget”, tegas Didik Bahagia.
Sementara itu, General Manager PT KPI Unit VI Balongan Sugeng Firmanto menyampaikan, pekerjaan pemeliharaan kilang atau Pit Stop ini dilaksanakan dengan durasi total selama 16 hari, dengan total pekerja yang terlibat sebanyak 1671 orang, dengan jumlah perusahaan kontraktor sebanyak 59 kontraktor yang terdiri atas 16 kontraktor skala nasional dan 43 kontraktor lokal.
“70 persen pekerja yang terlibat adalah pekerja lokal, dan 30 persen pekerja non lokal”, terang Sugeng Firmanto.
Sama halnya dengan Direktur Operasi, GM RU VI juga menegaskan agar direksi pekerjaan dan kontraktor harus benar benar memperhatikan aspek keselamatan kerja di antaranya memastikan kelayakan peralatan yang digunakan, memiliki surat izin kerja aman, dan mematuhi aspek HSSE lainnya. (Riki)